SIMALUNGUN - Program pembangunan tanaman kelapa sawit berkelanjutan yang dicanangkan PT Perkebunan Nusantara IV terkesan tidak mendapatkan dukungan pihak Manajemen Unit Kebun Marihat dan kalangan publik menyoroti kondisi tanaman tersebut.
Pasalnya, berdasarkan keterangan nara sumber dan informasi yang dihimpun terungkap kondisi tanaman kelapa sawit belum menghasilkan di Afdeling I, Nagori Marihat Baris, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Kamis (03/10/2024) sekira pukul 14.00 WIB.
"Kelapa sawit merupakan sebuah aset berharga dalam industri perkebunan, alasannya tentu saja karena tanaman ini memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi dan keberlanjutan lingkungan, " sebut nara sumber.
Baca juga:
Polri Siap Tindak Dugaan Permainan Karantina
|
Selanjutnya, nara sumber menyebutkan, pemeliharaan sekaligus perawatan tanaman kelapa sawit sangat penting dan demi memperoleh hasil produksi yang signifikan, perusahaan berplat merah ini mengalokasikan sejumlah anggaran rutin.
"Tanaman kelapa sawit berusia 2-3 tahun di lokasi itu terkesan ditelantarkan, tanpa pemupukan dan tidak ada jangkos di piringan serta pengendalian gulma tidak dilakukan, " ungkap nara sumber.
Kemudian, nara sumber menambahkan, belum lama ini perusahaan berstatus BUMN ini mendatangkan Tim Audit Sertifikasi RSPO ke Kebun Marihat dan apabila Manajemen Unit Kebun Marihat ini berhasil meraih sertifikat RSPO tersebut, sepatutnya dikaji ulang.
"Sejumlah anggaran pemeliharaan dan perawatan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan terkesan menguap dan kalangan publik menyebutkan, Sertifikasi RSPOnya dipenuhi dengan manipulasi dan rekayasa, " tandas Nara Sumber.
Sementara, Manajer Kebun Marihat Fery Nasution belum berhasil dikonfirmasi soal penelantaran tanaman belum menghasilkan di areal afdeling I tersebut, hingga rilis berita ini dilansir kepada publik.